Scabies (Koreng), Penularan Dan Pencegahannya

Scabies (Koreng), Penularan Dan Pencegahannya

Scabies, kudis atau yang biasa disebut koreng oleh kalangan santri pondok pesantren di daerah kabupaten sumenep merupakan penyakit kulit menular .

1. PENYEBAB SCABIES

Scabies, kudis atau koreng merupakan penyakit kulit yang disebabkan oleh tungau (Kutu) Sarcoptes scabiei varieta hominis. Kutu tersebut berukuran kecil tidak bisa dilihat dengan mata telanjang dan untuk melihatnya diperlukan alat bantu berupa mikroskop. Ukuran tungau (Kutu) betina 0,3 – 0,4 mm, sedangkan yang jantan berukuran setengah lebih kecil dari betina.

Tungau (Kutu) betina lebih suka bagian kulit yang tipis dan dan lembab. Seperti, sela jari tangan, siku, pergelangan tangan, bahu, kepala dan daerah kemaluan.

2. SIKLUS HIDUP

Perkawinan tungau (Kutu) jantan dan betina dapat terjadi dipermukaan kulit, yang jantan mati setelah membuai tungau betina. Tungau betina yang telah dibuai menggali terowongan dalam lapisan kulit paling luar, dengan kecepatan 2-3 milimeter sehari dan sambil meletakkan telurnya 2-4 butir, sehari mencapai 40-50 butir. Bentuk betina yang dibuhai dapat hidup selamanya. Telur akan menetas, biasanya dalam waktu 3-5 hari dan menjadi larva yang mempunyai 3 pasang kaki. Larva ini dapat tinggal dalam terowongan dan dapat juga diluar. Setelah 2-3 larva akan menjadi nimfa yang mempunyai 2 bentuk, jantan dan betina dengan 4 pasang kaki, 2 pasang kaki didepan sebagai alat untuk melekat dan 2 pasang kaki kedua pada betina terakhir dengan rambut, sedangkan pada yang jantan pasangan ketiga berakhir dengan rambut dan keempat berakhir dengan alat perekat.

Seluruh siklusnya mulai dari telur sampai bentuk dewasa memerlukan waktu 8 – 12 hari. Namun, Hanya kurang dari 10 % telur saja yang dapat menjadi bentuk dewasa yang dapat menularkan penyakitnya.

Scabies atau koreng sering ditemukan pada orang yang tinggal ditempat yang ditinggali oleh banyak orang dengan sanitasi dan perilaku penghuninya yang buruk, salah satunya adalah pondok pesantren.

3. TANDA DAN GEJALA

  1. Adanya bentukan lesi pada kulit yang berbentuk bentolan yang menyerupai jerawat
  2. Terasa gatal pada kulit dan biasanya bertambah gatal saat malam hari, hal ini terjadi karena aktivitas tungau (kutu) lebih tinggi pada suhu yang lembab dan panas.

4. PROSES PENULARAN SCABIES

Scabies dapat menular dari manusia ke manusia. Penularan scabies dapat terjadi akibat kontak langsung atau bersentuhan kulit dengan penderita penyakit scabies, seperti bersalaman dan lain sebagainya. Penularan scabies juga dapat terjadi secara tidak langsung. misalnya, melalui pakaian, handuk dan tempat tidur yang dipakai bersama-sama.

Nah, tak perlu heran lagi mengapa penyakit scabies ini mudah mengenai orang secara berjamaah seperti dalam satu pondok pesantren, satu keluarga, satu asrama, dan satu sekolah.

5. PENCEGAHAN AGAR TIDAK TERTULAR SCABIES

  1. Hindari kontak antar kulit secara langsung dengan penderita scabies.
  2. Hindari penggunaan pakaian, handuk, sabun, seprai, atau sarung bantal, atau kasur yang sama (saling pinjam).
  3. Jangan cuci pakaian dalam satu bak yang sama dengan cucian penderita scabies.
  4. Bersihkan lantai kamar asrama secara rutin.
  5. Jaga suhu ruangan, terutama kamar tidur tetap hangat atau buka tirai jendela setiap pagi hingga siang hari agar sinar matahari tetap bisa masuk dan membunuh tungau (kutu).

Bagi anda yang menderita scabies koreng. jangan menunggu lama, segera periksakan diri anda untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.

0 Komentar